Cek Tagihan Anda

Konsep Alquran Tentang Taqwa Dan Implikasinya Dalam Islam


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Taqwa artinya adalah dipelihara dan dilindungi oleh Allah. Taqwa bukan berarti takut. Taqwa pada Tuhan bukan berarti takut pada Tuhan. Takut kepada Tuhan hanyalah satu daripada sifat mahmudah (sifat baik) yang terangkum dalam sifat taqwa tetapi takut bukanlah taqwa. Seorang mukmin dan muslim dituntut untuk mampu mencapai derajat tertinggi menurut penilaian Allah,yaitu Taqwa. Ketaqwaan merupakan paspor jaminan keselamatan untuk mengarungi kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat kelak. Sehingga diperintah dalam surat Ali 'Imran [3]:102 dimana :

يَأَيُّهَاالَّذِينَءَامَنُواْاتَّقُواْاللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوتُنَّ إِلَّاوَأَنتُم مُّسْلِمُونَ


102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam

TANDA – TANDA ORANG BERTAKWA

  1. Beriman kepada ALLAH dan yang ghaib (QS. Al Baqarah [2]:2-3)
  2. Sholat, zakat, puasa (QS. Al Baqarah [2] : 177 )
  3. Infak disaat lapang dan sempit (QS. Ali 'Imran [3] :133-134 )
  4. Menahan amarah dan memaafkan orang lain (QS. Ali 'Imran [3]: 134)
  5. Takut pada ALLAH(QS. Al Maa-idah [5]:28)
  6. Menepati janji (QS. At Taubah [9]:4)
  7. Berlaku lurus pada musuh ketika mereka pun melakukan hal yang sama(QS. At Taubah [9]:7)
  8. Bersabar dan menjadi pendukung kebenaran (QS. Ali 'Imran [3]:146)
  9. Tidak meminta ijin untuk tidak ikut berjihad (QS. At Taubah [9]:44)
  10. Berdakwah agar terbebas dari dosa ahli maksiat (QS. Al An'am [6]:69)


KEUTAMAAN DAN GANJARAN ORANG-ORANG YANG BERTAKWA
  • Diberi jalan keluar serta rezeki dari tempat yang tak diduga-duga (QS. Ath Thalaaq [65]:2-3)
  • Dimudahkan urusannya (QS. Ath Thalaaq [65]:4)
  • Dilimpahkan berkah dari langit dan bumi (QS. Al A'raaf [7]:96) 
  • Mendapat petunjuk dan pengajaran (QS. Al Baqarah [2]:2 dan QS.Al Maa-idah [5]:46) 
  • Mendapat Furqan (QS. Al Anfaal [8]:29)
  • Cepat sadar akan kesalahan (QS. Al A'raaf [7]:201) 
  • Tidak terkena mudharat akibat tipu daya orang lain (QS. Ali 'Imran [3]:120). 
  • Mendapat kemuliaan, nikmat dan karunia yang besar (QS. Ali 'Imran [3]:147 dan QS. Al Hujuraat [49]:13)  
  • Tidak ada kekhawatiran dan kesedihan (QS. Al A'raaf [7]:35)
  • ALLAH bersamanya dan melindunginya (QS. Al Baqarah [2] :194  dan Qs. Al-jatsiyah 19)
  • Diselamatkan dari api neraka (QS. Maryam [19]:71-72)
  • Dijanjikan Surga  (Qs. Al-hijr 45)
BEBERAPA HADITS TERKAIT DENGAN TAKWA
  • Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, telah ditanyakan kepada Rasulullah Saw, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling mulia?” Rasulullah Saw menjawab, “Orang yang paling bertakwa.” Mereka (sahabat) berkata, “Bukan itu yang kami tanyakan.” Rasulullah bersabda, “Kalau begitu (yang paling mulia) adalah Yusuf bin nabi Allah (Ya’kub) bin nabi Allah (Ishak) bin Khalîlullah (kekasih Allah) yakni Ibrahim.” Para sahabat berkata, “Bukan itu yang kami tanyakan.” Rasulullah SAW balik bertanya, “Apakah tentang keturunan Arab yang baik yang kalian tanyakan? Orang Arab yang terbaik di masa jahiliyah merupakan yang terbaik dalam Islam jika mereka memahami syariat Islam.” (Muttafaq ‘Alaihi)  
  • Dari Abu Tharîf ‘Adiy bin Hâtim Ath-Thâi, ia berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang telah bersumpah (untuk berbuat sesuatu), kemudian dia melihat bahwa apa yang disumpahkannya itu bisa membutanya lebih takwa maka hendaklah ia melakukan apa yang dilihatnya dapat membuatnya lebih bertakwa.” (HR. Muslim)
  •  Dari Abu Umâmah Shuday bin ‘Ajlân Al-Bâhiliy RA, ia berkata, Saya telah mendengar Rasulullah SAW berkhutbah pada Haji Wada’ (perpisahan). Beliau bersabda, “Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah, tegakkanlah lima salat fardhu kalian, berpuasalah pada bulan Ramadhan, tunaikanlah zakat harta kalian, dan taatilah pemimpin-pemimpin kalian, niscaya kalian masuk surga.” (HR. Tirmidzi dalam Sunan-Nya pada bagian akhir dari Bab Shalat. Dia juga berkata bahwa hadis ini Hasan lagi Shahih).
  • Dari Abu Dzar ra., Rasulullah saw bersabda, “Saya wasiatkan kepadamu agar: (1) senantiasa bertakwa kepada Allah Ta’ala, baik dalam keadaan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, (2) jika kamu telah melakukan kekhilapan (kesalahan) maka bersegeralah melakukan kebaikan, (3) jangan meminta-minta dari orang banyak, (4) jangan mengemban amanah (jika merasa tidak mampu menunaikannya), dan (5) jangan menjadi qadhi (pemutus perkara) di antara dua orang yang berselisih.” (HR. Ahmad)
  • Dari Abu Hurairah ra., bahwa seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasulullah, saya ingin melakukan safar (perjalanan jauh), maka berilah wasiat kepadaku!” Maka Rasulullah saw bersabda, “Hendaklah kamu bertakwa kepada Allah SWT dan melakukan takbir setiap kali menaiki tanjakan.” Ketika laki-laki itu berpaling pergi, beliau berdoa, “Ya Allah, bentangkanlah bumu untuknya dab mudahkanlah perjalanannya.” (HR. Tirmidzi).
  • Dari Sahal bin Sa’ad As-Saidi ra., Rasulullah saw bersabda, “Saya perintahkan kepadamu agar senantiasa bertakwa kepada Allah SWT, menjaga dirimu, dan jangan terlibat dengan urusan banyak.” (HR. Al-Baihaqi dalam Syuabul imna; hadis ini disampaikan oleh Rasulullah saw untuk menjawab pertanyaan para shahabat yang menanyakan tentang sikap mereka kelak saat terjadi berbagai bentuk pelanggaran yang terjadi di tengah-tengah masyarakat; amanah dikhiananti, janji-janji tidak ditunaikan, yang baik dicampuraduk dengan yang buruk, sehingga menimbulkan sikap apatis di tengah-tengah masyarakat Maka Rasulullah saw memerintahkan mereka tetap berpengang dengan yang ma’ruf dan menghindari kemungkaran, kemudian menyebutkan tiga hal di atas).
  • Dari Abu Dzar ra., ia berkata, “Saya telah mengatakan kepada Rasulullah saw, ‘Wahai Rasulullah, sampaikanlah wasiat kepadaku!’” Maka Rasulullah bersabda, “Hendaklah kamu bertakwa kepada Allah SWT karena ia adalah puncak setiap perkara!” Saya berkata, “Tambahkan untukku, wahai Rasulullah!” Maka beliau wasiatkan lagi, “Hendaklah kamu membaca Al-Qur`an, karena ia adalah cahaya bagimu di dunia sekaligus menjadi pusaka untukmu di langit.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya. Pusaka: akan memberikan syafaat dan kesaksian di hadapan Allah SWT bagi orang yang membacanya).
 


Bagikan :

G+

0 komentar untuk "Konsep Alquran Tentang Taqwa Dan Implikasinya Dalam Islam"

Posting Komentar

keatas